Subsidi DP Mobil Pejabat Naik, Jokowi: Tak Semua Saya Ketahui

Presiden Joko Widodo mengaku tidak mengetahui perihal Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2015 yang mengatur kenaikan tunjangan uang muka mobil bagi pejabat negara. Perpres itu ditandatangani Jokowi pada 20 Maret 2015.

Jokowi mengungkapkan, ketika penandatanganan Perpres tersebut, dirinya tidak memeriksa lebih detail isi surat. Sebab, banyak surat baik Perppu maupun Perpres yang harus ditandatangani dalam satu hari.

"Tidak semua saya ketahui 100 persen, hal seperti itu harusnya di kementerian. Kementerian menskrining apakah itu akan berakibat baik atau tidak baik untuk negara ini," kata Jokowi, di Bandara Soekarno Hatta setibanya dari Solo, Minggu (5/4/2015).

"Setiap hari ada tumpukan surat yang harus saya tandatangan, apakah saya harus cek satu-satu? Berarti gak usah ada administrator lain dong kalau presiden masih cek satu-satu,” sambungnya.

Menurut Jokowi, keputusan kenaikan tunjangan DP mobil pejabat tidak tepat. "Bukan saat yang baik, pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan dan ketiga sisi BBM,” tegas Jokowi.

Jokowi berjanji akan meninjau kembali Perpres yang menuai banyak komentar negatif dari berbagai pihak tersebut.

Dikutip dari laman situs sekretaris kabinet (setkab.go.id), Perpres Nomor 39 Tahun 2015 yang ditandatangani oleh Jokowi pada 20 Maret 2015, ternyata berawal dari surat Ketua DPRRI Setya Novanto kepada Presiden RI Joko Widodo.

Seperti diketahui, Jokowi telah menaikkan uang muka pembelian mobil pribadi untuk pejabat dengan Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2015 tetang perubahan atas Peraturan Presiden nomor 68 tahun 2010 tentang fasilitas uang muka bagi pejabat negara untuk pembelian kendaraan perorangan.

Pejabat mendapat kenaikan fasilitas uang muka pembelian kendaraan dari Rp116.650.000 menjadi Rp 210.890.000.



Sumber : Metrotvnews
Read more ...

Bareskrim Tetapkan HB & DY Tersangka Pemalsu Mandat Golkar

Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menetapkan dua tersangka kasus pemalsuan surat mandat pelaksanaan Munas Ancol oleh kubu Agung Laksono.

"Hari ini, Senin 6 April 2015 Dir Pidum Bareskrim Polri telah menetapkan dua orang tersangka atas nama HB (Pasaman Barat) dan DY (Pandeglang) dalam kasus pemalsuan surat mandat untuk hadir di Munas Ancol," kata Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Rikwanto melalui pesan singkat, Senin (6/4/2015).

Penetapan tersangka, tambah Rikwanto, ditetapkan atas laporan Zoerman Manaf dengan nomor laporan LP No 289/III/2015/Bareskrim tanggal 11 Maret 2015 tentang pemalsuan surat Pasal 263 KUHP.

"Zoerman Manaf selaku ketua DPD Partai Golkar Jambi selaku penerima kuasa. Tersangka segera dijadwalkan untuk menjalani pemeriksaan dalam pekan ini, " kata Rikwanto.



Sumber : Metrotvnews
Read more ...

Pria Tewas Usai Berhubungan Badan dengan Orang-orangan Sawah

Seorang pria ditemukan tewas setelah berhubungan seks dengan sebuah orang-orangan sawah di San Jose de Balcare, Argentina. 

Jasad Jose Alberto ditemukan di area rumahnya setelah beberapa tetangga melaporkan adanya bau tak sedap. Polisi pun datang dan menemukan pria 58 tahun itu sudah terbaring tak bernyawa.

Di sampingnya terdapat sebuah orang-orangan sawah yang didandani seperti perempuan dan dilengkapi mainan seks. 

"Awalnya saya mengira ada dua jasad, tapi saya kemudian menyadari salah satunya adalah orang-orangan sawah yang mengenakan lipstik dan rambut palsu," ujar Juru bicara jaksa lokal San Jose de Balcare, Rodolfo Moure, seperti dilansirMirror.co.uk, belum lama ini. 

"Orang-orangan itu berada di samping jenazah dan dilengkapi sebuah mainan seks sepanjang enam inci," sambung dia. 

Menurut Moure, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh Alberto. Petugas berasumsi Alberto meninggal dunia saat berhubungan badan dengan orang-orangan sawah. 

Sejumlah tetangga menyebut Alberto tinggal sendiri dan tidak memiliki telepon genggam.



Sumber : Metrotvnews
Read more ...

Fantastis, Hendra/Ahsan Raih Gelar Malaysia Open

Luar biasa Indonesia akhirnya mampu merebut satu gelar di turnamen Maybank Malaysia Open 2015. Prestasi itu dibuat oleh pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan usai menaklukkan unggulan pertama asal Korea Selatan Lee Yong Dae/Yeon Seong Yoo pada babak final, Minggu 5 April.

Laga yang berlangsung di Putra Stadium, Kuala Lumpur itu sudah sengit dari awal. Hendra/Ahsan yang kalah lebih dulu pada game pertama akhirnya mampu memperbaiki permainan dan menjadi juara setelah melewati tiga game.

Di game pertama Hendra/Ahsan sempat dibuat keteteran oleh lawan yang notabene berusia lebih muda. Permainan cepat dan smash-smash tajam milik Lee/Yoo belum mampu mereka atasi sehingga harus kalah dengan skor 21-14.

Memasuki game kedua, Hendra/Ahsan mulai menemukan penangkal serangan pasangan Korsel. Serangan-serangan Lee/yoo yang sebelumnya cukup ampuh, kerap berhasil dipatahkan lewat pengembalian bola yang menyulitkan. Alhasil, Hendra/Ahsan pun menang dalam tempo lebih cepat dengan skor 21-15.

Perjuangan ekstra keras didapat Hendra/Ahsan pada game ketiga. Sejak game ini dimulai, keduanya sudah saling salip-menyalip poin dan tak ada yang mau mengalah.

Laga berjalan seru ketika Lee/Yoo berhasil menyusul Hendra/Ahsan yang sudah unggul 20-16. Namun, berkat satu pengembalian mematikan dari Hendra, pasangan terbaik dunia itu pun akhirnya takluk dengan skor 21-23.


Sumber : Metrotvnews
Read more ...

Hanura Desak Menteri Yuddy Klarifikasi soal Cium Tangan Puan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Briokrasi (Menpan RB) yang juga sebagai kader dari Partai Hanura, Yuddy Chrisnandi kepergok mencium tangan dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani.

Atas aksi Yuddy tersebut, tak pelak publik dan berbagai media sosial bertanya-tanya, ada apa dengan kader Partai Hanura tersebut dengan mencium tangan dari putri dari Megawati Soekarnoputri itu. Padahal dari segi umur Yuddy jauh lebih tua ketimbang Puan Maharani.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Fraksi Partai Hanura, Dadang Rusdiana mengatakan, Yuddy harus segera menjelaskan ke publik maksud dari cium tangan tersebut. Sebelum menjadi bola panas yang terus bergulir di tengah masyarat.

"Harus menjelaskan ke publik sebelum maslah itu semakin berkepanjangan dan semakin membesar," tegas Dadang kepada Okezone di Jakarta, Kamis (2/4/2015).

Anggota Komisi X DPR juga meyakinkan, apa yang dilakukan koleganya tersebut hanyalah guyonan belaka. Sebab, menurut Dadang Yuddy dikenal sebagai sosok yang senang bercanda.

"Tapi menurut saya mah itu cuma bercanda saja. Ataupun itu sebagai menghormati karena Puan lebih lama berkecimpung di dunia politik, dan bisa dibilang senior dalam politik," kelitnya.

Dadang berpesan kepada publik untuk tidak mengaitkan apa-apa dibalik cium tangannya Yuddy tersebut kepada Puan. Pasalnya hal tersebut menurut Dadang hanya bersifat guyonan saja. "Media dan publik tidak perlu memperpanjang-panjang lagi, kan itu cuma biasa saja," ungkapnya.

Sebelumnya, disela-sela sidang kabinet paripurna di Istana Negara Menpan RB Yuddy Chrisnandi tertangkap kamera sedang mencium tangan Menko PMK Puan Maharani. Tak pelak aksi dari Yuddy tersebut membuat heboh dunia maya.

Foto aksi Menteri Yuddy, politikus Partai Hanura itu yang mencium tangan Menteri Puan Maharani beredar di dunia maya. Foto itu diambil oleh seorang fotografer wartawan Istana.
Read more ...